Seni dan Budaya Papua Indonesia
Budaya
Papua Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Indonesia Provinsi Papua yang
terletak di ujung timur negara Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang unik
dan menarik. Yuk, kita kenal kebudayaan Papua sebagai salah satu kekayaan
budaya indonesia seperti alat musik tradisionalnya, Tarian Tradisional dan
kesenian lainnya yang terdapat di Papua. Baca juga tempat wisata di Papua
Seni dan Budaya Papua Indonesia
Alat Musik Tradisional Papua
Ada Salah satu nama alat musik tradisional yang paling terkenal yang berasal dari Papua yaitu Tifa. Alat musik Tifa merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah maluku serta papua. Bentuknya alat musik Tifa mirip gendang dan cara memainkannya Tifa adalah dengan cara dipukul. Alat musik Tifa terbuat dari bahan sebatang kayu yang isinya sudah dikosongkan serta pada salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit hewan rusa yang terlebih dulu dikeringkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Alat musik ini sering di mainkan sebagai istrumen musik tradisional dan sering juga dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi.
Tarian Tradisional Daerah Papua
Terdapat berbagai macam tari-tarian dan mereka
biasa menyebutnya dengan Yosim Pancar (YOSPAN). Di dalam tarian ini terdapat
aneka bentuk gerak tarian seperti tari Gale-gale, tari Pacul Tiga, tari Seka,
Tari Sajojo, tari Balada serta tari Cendrawasih. Tarian tradisional Papua ini
sering di mainkan dalam berbagai kesempatan seperti untuk penyambutan tamu
terhormat, penyambutan para turis asing yang datang ke Papua serta dimainkan
adalah dalam upacara adat.
Pakaian Adat Tradisional Papua
Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir
sama bentuknya. Pakaian adat tersebuta memakai hiasan-hiasan seperti hiasan
kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari
manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki.
Rumah
Adat Papua
Nama rumah asli Papua adalah Honai yaitu rumah khas asli Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Bahan untuk membuat rumah Honai dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.
Nama rumah asli Papua adalah Honai yaitu rumah khas asli Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Bahan untuk membuat rumah Honai dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.
BAB 1
Pendahuluan
Setiap mahluk hidup yang mendiami suatu ekosistem
tertentu mempunyai
hubungan erat dengan ekosistem tersebut. Hubungan itu
berupa interaksi timbal balik antara sesama mahluk hidup dan antara mereka
dengan alam tempatmereka hidup. Tingkat derajad pengaruh yang terjadi akibat
interaksi antar sesama mahluk hidup maupun antara mahluk hidup dengan
lingkungan alamnya senantiasa berada dalam suatu keseimbangan, meskipun
kadang-kadang muncul salah satu unsur sebagai faktor determinan. Misalnya pada
suatu ekosistem tertentu terdapat hanya jenis-jenis mahluk tertentu saja karena
jenis-jenis mahluk hidup inilah yang dapat beradaptasi untuk dapat hidup dan
mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya di ekosistem tersebut. Dengan kata
lain unsure alam merupakan faktor determinan terhadap jenis-jenis mahluk hidup
di dalamnya. Manusia sebagai salah satu jenis mahluk
hidup, juga mempunyai hubungan yang erat, baik antara dia dengan sesama mahluk
hidup lainnya maupun dengan lingkungan alam di mana ia hidup, bahkan berbeda
dengan jenis-jenis mahluk hidup lainnya ia mempunyai suatu kemampuan yang luar
biasa untuk beradaptasi terhadap lingkungan manapun. Ia mampu untuk beradaptasi
dilingkungan ekosistem yang berbeda-beda (di daerah tropis, sub-tropis,
kutub,daerah berawa, pengunungan tinggi, pulau/pantai). Bentuk-bentuk hubungan
apa yang terjalin antara manusia dengan mahluk-mahluk hidup lainnya dan antara
manusia dengan lingkungan alamnya dalam rangka
mempertahankan eksistensinya dan apa yang terwujud sebagai hasil dari proses
interaksi tersebut amat bervariasi dari satu ekosistem dengan ekosistem lainnya. Makalah ini membahas hubungan-hubungan apa
yang diwujudkan oleh
mahluk manusia untuk berinteraksi dengan ekosistemnya
dan dampak-dampak
yang diakibatkan oleh interaksi tersebut.
1.1 Latar
belakang pembahasan
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya, masyarakat serta suku
yang berbeda. Hal ini bisa kita lihat dari perbedaan suku, masyarakat,
ras, agama yang membentang seluas arcipelago Indonesia dari Sabang samapi
Merauke. Merupakan sebuah kesalahan besar apabila kita sebagai masyarakat
Indonesia, hanya acuh dan tidak mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang beragam
yang terdapat di Indonesia.Penulis memilih kebudayaan masyarakat Arfak papua,
karena Propinsi Papua di Indonesia merupakan sebuah provinsi yang unik. Provinsi
yang sering kali dianggap sebelah mata oleh orang orang karena anggapan mereka
masyarakat papua masih primitif. Namu di balik anggapan primitif itu,
masyaratakat papua merupakan salah satu masyarakat yang masih memegang teguh
budayanya, budaya asli Indonesia yang belum tercemar oleh pengaruh dari
negara-negara barat.
1.2 Rumusan
masalah
Agar dapat menunjukkan solusi yang tepat mengenai masalah-masalah
sosial yang dihadapi Masyarakat Papua dewasa ini
1.3 Tujuan
penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini
agar pembaca bisa mengerti dan memahami tentang
kebudayaan Papua dan dapat mempelajari tentang kebudayaan Papua yang selama ini menurut kita bahwa
kebudayaan papua itu aneh.
BAB 2
Papua adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak
dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea
(Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New
Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua
bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh
Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari
Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial
Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands New
Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia,
wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973.
Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan
tambang tembaga dan emas freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi
hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan
UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai
oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia
: Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi
Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi Papua Barat). bagian timur
inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri
berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang
memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
Bentuk dan Nama
Kita ketahui sebelum diganti nama menjadi Papua,
wilayah bagian timur Indonesia ini bernama Irian jaya. Pada peta Indonesia
pulau Papua memiliki bentuk seperti sebuah burung raksasa. Mungin juga ada yang
menganggapnya lebih mirip dengan seekor dinosaurus, yaitu binatang dari
kala Mesozoikum yang kini telah punah.Sekitar 47% wilayah Papua yang ada di
sebelah barat, ³kepala´, ³tengkuk´, ³punggung,³leher´, ³:dada´, dan ³perut´
merupakan wilayah milik Indonesia, sisanya merupakan wilayah negara tetanga,
Papua Nugini.. Oleh para Pelaut Indonesia Bagian ³kepalanya´disebut Doreh ,lima
gigi karena semenanjung-semenanjungnya yang meruncing denganteluk-teluk yang
sempit di dalam daerah tersebut (teluk Wandamen, dan teluk umar disebelah
utara, teluk Berau, teluk sebakor dan teluk Arguni di sebelah selatan mirip
gigi-gigi). Daerah iniyang disebut kepala burung. Bagian belakan kepala dan
tengkuknya di bentuk oleh teluk yang sangat besar yaitu teluk Cendrawasih. Disini terdapat beberapa pulau seperti pulauYapen,
Supriori, Biak, Numfor dan beberapa pulau kecil lainya. Di bagian punggung
dari burung atau dinosaurus ada sebuah tanjung dengan garis pantai yang
membujur ke arah timur dengan suatu deret pegunungan yang sejajar dengan
garis pantai yang seakan-akan merupakan tulang punggungnya. Bagian leher dan
dada dibentuk oleh suatu garis pantai yang membujur dari derah kepala burung ke
arah timur, yang kemudian berbelok ke arah tenggara.Di bagian selatan terletak
pulau Yos Sudarso (dulu bernama Pulau Frederik Hendrik atauKolepom), yang
terpisan dari pantai Papua oleh selat sempit sehingga di peta pulau tadi seakan-akan
menyatu dengan daratan Papua. Pantai selatan Papua merupakan
Perutnya.Sebutan Nieuw Guinea yang
di gunakan oleh Bangsa Belanda mula-mula digunakan oleh seorang pelaut spanyol,
Ynigo ortiz De Retes. Yang dalam tahun 1545 pernah mengunjungi pantai
utara Papua dan menamakannya Nueva Guinea (Guinea
Baru).
Kebudayaan
Papua sangat banyak : 224 bahasa (1978)
Tipe
pemukiman terbagi menjadi 4 kelompok :
Ø Penduduk pesisir pantai: Penduduk ini
mata pencaharian utama
Nelayan, berkebun dan meramu sagu . Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar
sudah tidak asing bagi mereka.
Ø
Penduduk
pedalaman yang mendiami dataran rendah;
Mereka
termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu dihutan
disekeliling lingkungannya. Mereka senang mengembara dalam kelompok kecil.
Mereka ada yang mendiami tanah kering dan ada yang mendiami rawa dan payau
serta sepanjang aliran sungai. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai
pendatang baru.
Ø
Penduduk
pegunungan yang mendiami lembah;
bercocok tanam, memelihara babi,
berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan
penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat
istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam
memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan
heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang
dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap
orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
Ø
Penduduk pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung;
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
• Khusus
pada topik ini kita akan membicarakan mengenai suku Dani yang tinggal di lembah
Baliem.
• Suku
Dani adalah salah satu sukubangsa yang terdapat di Wamena, PapuaSuku-suku lain : Yali dan Lani. Suku Yali adalah salah satu suku yang mendiami bagian selatan di antara
perbatasan Wamena dan Merauke, sedangkan suku Lani mendiami
bagian sebelah barat dari suku Dani.
•
Masyarakat Dani sudah terisolasi alam
lembah Baliem selama ribuan tahun.
• Pertumbuhan
penduduknya relatif rendah akibat tingkat kesehatan dan gizi yang kurang baik.
Mata pencahariaannya adalah
Peternakan:
Babi
merupakan
prestise dan melambangkan status sosial seseorang. bisa menyebalkan pecahnya
perang suku, dan binatang ini juga berperan sebagai mas kawin (uang mahar),
tetapi
mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang.Tanaman utama
sekaligus makanan pokok adalah Hipere atau ubi jalar.
Adat istiadatnya dan religinya :
• Di daerah ini masih banyak orang yang
mengenakan holim (koteka)
(penutup penis) yang terbuat dari kunden kuning dan para wanita
menggunakan pakaian wah berasal dari rumput/serat
• Masyarakat Dani percaya pada kekuatan
gaib, roh leluhur dan roh-roh kerabat yang telah meninggal.
• Hubungan antara orang yang masih hidup dengan
roh leluhur dan roh orang yang telah meninggal lainnya dilakukan melalui
upacara.
• Berduka: Memutus jari dan melumuri muka dengan
tanah liat ketika berduka
System kekerabatannya
• Masyarakat Dani tidak mengenal konsep
keluarga batih, di mana bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah.
Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu
kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya,
dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.
• Pada
dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari
beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya.
• Perkampungan
tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat bernbentuk bulat beratap
ilalang dan dindingnya dibuat dari kayu tanpa jendela.Rumah seperi ini disebut honai
• Komplek
bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan: rumah
laki-laki (Honei/pilamo), rumah perempuan (ebe-ae/ Ebei ), dapur (hunila) dan
kandang babi (wamdabu/Wamai ).
BAB 3
Penutup
Sebagai simpulan dari penjelasan-penjelasan di atas
ialah bahwa kita harusbercermin pada masyarakat tradisional untuk menata
hubungan kita dengan alam demi keberlanjutan hidup mahluk manusia. Masyarakat
tradisional telah berhasil mewariskan bumi
ini dalam keadaan tidak tercemar kepada kita diwaktu sekarang untuk memanfaatkannya dan menikmati kehidupan
di atasnya.
Keberhasilan itu merupakan perwujudan
nyata dari ketaatan mereka terhadap nilai-nilai
dan norma-norma serta sikap yang mereka kembangkan dalam kebudayaannya untuk menjaga dan melestarikan alam. Seringkali norma-norma dan nilai-nilai itu mereka
samarkan dalam
kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut
sehingga bagi kebanyakan orang di zaman
modern ini menganggapnya tidak rasional dan bahkan kadangkala mencemohkannya. Meskipun demikian jangan lupa, bahwa
strategi-strategi yang mereka gunakan untuk menanamkan dan melaksanakan
nilai-nilai dan norma-norma yang berhubungan
dengan pengaturan dan penjagaan terhadap keseimbangan
hubungan mahluk manusia dengan ekosistem dalam rangka menyiapkan secara lestari kebutuhan manusia itu adalah
sangat efektif. Berbagai
sumber daya alam yang dinikmati sekarang
sesungguhnya merupakan bukti nyata keberhasilan
masyarakat tradisional pada masa lampau untuk menjaga, melestarikan dan mewariskannya bagi kita di waktu
sekarang.
Persoalan bagi kita sekarang adalah
mampukah kita untuk dapat berbuat hal yang
sama bagi generasi mendatang? Menurut pendapat saya, bahwa kita yang hidup di zaman sekarang yang lebih rasional dapat
menggunakan kemudahan-kemudahan teknologi
informasi yang merupakan hasil kebudayaan modern untuk
mensosialisasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan lingkungan baik tingkat internasional, regional maupun lokal untuk
memanfaatkan dan menata
lingkungan secara lestari demi
kepentingan kita di masa sekarang maupun bagi kepentingan
generasi generasi penerus kita di masa depan. Saya percaya bahwa kita tidak akan mau kalah dari generasi-generasi pendahulu
kita yang disebut
masyarakat tradisional itu. Agar kita
dapat berhasil mewariskan bumi kita ini sebagai
tempat yang layak dihuni oleh generasi penerus kita, maka kita harus komit untuk saling mendukung dan bahu membahu dalam
melaksanakan
berbagai upaya pembangunan berkelanjutan
secara transparan dan
bertanggungjawab.